Jombang, WartaFavorit.com - Tak hanya bagi masyarakat Tionghoa, datangnya hari raya imlek ternyata juga menjadi berkah bagi sebagian masyarakat lainnya.
Salah satunya adalah bagi para perajin Dupa yang menjelang hari raya Imlek seperti sekarang kebanjiran pesanan.
Dibandingkan dengan hari biasa, menjelang datangnya hari raya imlek ini, pesanan Dupa meningkat hingga 10 kali lipat.
Baca Juga: Wow Indah Sekali! 4 Wisata yang Wajib Dikunjungi Saat ke Lamongan
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Fachrurrohman, perajin Dupa di desa Bawangan Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang.
Fachrurrohman mengaku sudah menggeluti usaha produksi Dupa ini sejak beberapa tahun lalu.
Ia membuat Dupa dengan bahan serbuk kayu gaharu dan kayu cendana.
Baca Juga: Pantai Balanan, Obyek Wisata Pantai di Situbondo Yang Tersembunyi di Taman Nasional Baluran
Ada dua jenis Dupa yang diproduksi Fachrurrohman, yaitu Dupa berbentuk kerucut dan Dupa yang menggunakan lidi.
Harga kedua jenis Dupa itu berbeda. Dupa berbentuk kerucut harganya bisa mencapai 200 ribu rupiah perkilogram sementara Dupa yang menggunakan lidi harganya hanya 150 ribu rupiah perkilo.
Pada hari biasa, menurut Fachrurrohman ia hanya memproduksi dan menjual rata-rata 10 hingga 30 kilogram perhari.
Namun menjelang hari raya Imlek sekarang, pesanan yang datang kepadanya meningkat tajam hingga mencapai 500 kilogram sehari.
Baca Juga: Candi Agung Gumuk Kancil, Tempat Semedi Rsi Markandeya Penyebar Hindu Pertama Di Jawa
Bahkan kurang dari sebulan ini, total pesanan yang masuk untuk kebutuhan imlek sudah mencapai 3 ton Dupa.
“Tahun ini apalagi menjelang imlek pesananya bisa mencapai 3 ton mas, saya pegang itu di Bali, Batam, Semarang dan Jakarta. Itu rata-rata pembeliannya mencapai 500 kilo mas” ujar Fachrurrohman.
Akibatnya, omset yang bisa diraup Fachrurrohman juga melonjak, jika biasanya hanya berkisar antara 50 hingga 100 juta rupiah perbulan, menjelang imlek ini bisa tembus lebih dari setengah milliar rupiah.
Baca Juga: Cara Mudah Ajukan KUR di Bank BTN tahu 2023, Bisa Cair Hingga Ratusan Juta
“Hari biasa (pesanan) mentok di 10 kilo atau 30 kiloan lah. Menyentuh 20 kilo atau 30 sehari itu sudah hebat buat saya, perhari lo mas ya. Tapi ini kan langsung pesanan 500 kilo, 500 kilo, kan sangat istimewa mas. Jadi langsung, tanpa dari tangan ke tangan”, Jelasnya.***
Baca Juga: Lezatnya Nasi Goreng Tiwul, Kuliner Khas Warga Gunung Anjasmoro di Jombang
